Renungan Sesama Bus Kota

Renungan Harian
Bacaan: 2 Tawarikh 16:1-9
Setahun: Lukas 1

Sesama Bus Kota
Pada tahun ketiga puluh enam pemerintahan Asa majulah Baesa, raja Israel, hendak berperang melawan Yehuda. (2 Tawarikh 16:1)

Hubungan yang paling rentan masalah ialah hubungan dekat dua pihak yang banyak kesetaraannya. Setara kedudukan dan profesi. Sebaya umur. Sama-sama perempuan. Setaraf prestasinya, dan seterusnya. Di antara kesamaan-kesamaan itu tergelar tirai tipis berupa potensi perseteruan yang amat menggoda dan acap kali tidak masuk akal. Ibarat peringatan "Sesama bus kota dilarang saling mendahului, " kita pun harus mewaspadai hubungan semacam ini.

Prestasi raja Asa luar biasa. Selama 41 tahun pemerintahannya, Yehuda dikaruniai dan ditandai dengan keamanan (2Taw 15:15, 19). Pembaruan spiritual yang dipimpinnya terbilang berani dan berhasil (2Taw 15:10-16). Perang melawan musuh yang berpasukan lebih besar pun dimenangkannya (ay. 8-bdk. 2Taw 14:9-15). Sayang, kala menanggapi manuver Baesa, Asa justru mengandalkan bantuan bangsa Aram, bukan Tuhan lagi (ay. 2-4, 7). Tatkala berurusan dengan Israel Utara, di bawah pimpinan Baesa, dirinya malah tergelincir dan kehilangan iman. Memang godaan terbesar dalam hidup Asa ada pada relasinya dengan si musuh bebuyutan, "sesama raja Israel, " Baesa (1Raj 15:16, 32).

Di antara kita bisa terjalin keakraban karena faktor kesamaan. Misalnya, serupa hobi, sebaya umur, dan sebagainya. Namun serentak kesamaan bisa pula menggoda kita untuk masuk dalam kancah persaingan, tak jarang terselubung, bahkan perseteruan yang siap melunturkan iman dan integritas kita. Tak peduli seberapa pun matangnya umur dan iman kita, patutlah kebenaran yang satu ini kita waspadai. Selalu. --PAD/www.renunganharian.net

DI ATAS ALAS KESETARAAN SELALU ADA BUTIRAN KERIKIL PERSAINGAN
YANG BISA MEMBUAT KITA TERGELINCIR.

Comments

Popular Posts