RENUNGAN HARIAN KETIKA KONFLIK TERJADI
KETIKA KONFLIK TERJADI
Mazmur 109:1-20
Konflik adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari di dalam hidup. Bahkan bagi orang yang tidak menyukai konfrontasi sekalipun, konflik mustahil u
Daud berseru kepada TUHAN. Dia menghadapi konflik dengan orang fasik dan penipu. Sebab mulut orang fasik dan mulut penipu ternganga terhadap aku, mereka berbicara terhadap aku dengan lidah dusta; dengan kata-kata kebencian mereka menyerang aku dan memerangi aku tanpa alasan. Sebagai balasan terhadap kasihku mereka menuduh aku, sedang aku mendoakan mereka. Mereka membalas kejahatan kepadaku ganti kebaikan dan kebencian ganti kasihku (109:2-5).
Sangat menyakitkan ketika orang yang kita kasihi dan kita anggap dekat dengan kita berbalik menyerang kita, atau menyakiti kita di belakang kita. Kata-kata tuduhan maupun kebencian meninggalkan luka yang mendalam.
Respon Daud terhadap hal seperti itu adalah membawa pergumulan dan luka hatinya kepada TUHAN. Dia berdoa dan mencurahkan isi hatinya kepada TUHAN. Dia menyerahkan pembalasan atas lawan-lawannya ke dalam tangan TUHAN.
Tidak mudah untuk memberi respon seperti Daud. Untuk bisa mengampuni orang yang melukai kita, kita membutuhkan pertolongan TUHAN. Akan tetapi, ingatlah teladan Yesus selalu. Yesus memanggil kita untuk mengasihi musuh kita (Matius 5:44). Oleh karena itu, jika konflik terjadi dan kita 'diserang', bawalah semua itu ke hadapan TUHAN. Mintalah juga Roh Kudus untuk menolong kita mengatasi kebencian dan kepahitan yang bisa terjadi.
Tuhan, tolong aku agar ketika konflik terjadi, aku tidak memberi respon dengan kedaginganku, tetapi dalam tuntunan Roh Kudus
#PsSammy
ntuk dihindari. Ketika kita menjalani hidup ini, kita akan bertemu dengan orang-orang yang berkonflik dengan kita. Sebagai orang percaya, kita juga harus menghadapi konflik dk dalam diri kita, antara keinginan daging yang berdosa dengan kehendak Roh Kudus.
Mazmur 109:1-20
Konflik adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari di dalam hidup. Bahkan bagi orang yang tidak menyukai konfrontasi sekalipun, konflik mustahil u
Daud berseru kepada TUHAN. Dia menghadapi konflik dengan orang fasik dan penipu. Sebab mulut orang fasik dan mulut penipu ternganga terhadap aku, mereka berbicara terhadap aku dengan lidah dusta; dengan kata-kata kebencian mereka menyerang aku dan memerangi aku tanpa alasan. Sebagai balasan terhadap kasihku mereka menuduh aku, sedang aku mendoakan mereka. Mereka membalas kejahatan kepadaku ganti kebaikan dan kebencian ganti kasihku (109:2-5).
Sangat menyakitkan ketika orang yang kita kasihi dan kita anggap dekat dengan kita berbalik menyerang kita, atau menyakiti kita di belakang kita. Kata-kata tuduhan maupun kebencian meninggalkan luka yang mendalam.
Respon Daud terhadap hal seperti itu adalah membawa pergumulan dan luka hatinya kepada TUHAN. Dia berdoa dan mencurahkan isi hatinya kepada TUHAN. Dia menyerahkan pembalasan atas lawan-lawannya ke dalam tangan TUHAN.
Tidak mudah untuk memberi respon seperti Daud. Untuk bisa mengampuni orang yang melukai kita, kita membutuhkan pertolongan TUHAN. Akan tetapi, ingatlah teladan Yesus selalu. Yesus memanggil kita untuk mengasihi musuh kita (Matius 5:44). Oleh karena itu, jika konflik terjadi dan kita 'diserang', bawalah semua itu ke hadapan TUHAN. Mintalah juga Roh Kudus untuk menolong kita mengatasi kebencian dan kepahitan yang bisa terjadi.
Tuhan, tolong aku agar ketika konflik terjadi, aku tidak memberi respon dengan kedaginganku, tetapi dalam tuntunan Roh Kudus
#PsSammy
ntuk dihindari. Ketika kita menjalani hidup ini, kita akan bertemu dengan orang-orang yang berkonflik dengan kita. Sebagai orang percaya, kita juga harus menghadapi konflik dk dalam diri kita, antara keinginan daging yang berdosa dengan kehendak Roh Kudus.
Comments
Post a Comment