Renungan Harian: Bernubuat dan Bahasa Roh
Bernubuat dan Bahasa Roh
1 Korintus 14 : 1 – 40
Siapa yang berkata-kata dengan bahasa Roh ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun jemaat (14:4)
Di 1 Korintus 13 Paulus mengatakan bahwa karunia terbesar di dunia ini adalah kasih. Betapa kasih itu menjadi fondasi sekaligus bahan-bahan yang mutlak harus dimiliki ketika hendak membangun karya Tuhan. Oleh karena itu terlebih dahulu Paulus meminta kepada jemaat Korintus untuk mengejar karunia kasih dan menghargai arti kasih itu sebagai sesuatu yang paling tinggi daripada karunia apapun.
Dalam Firman hari ini Paulus membahas mengenai karunia yang lain yaitu karunia bahasa Roh dan karunia bernubuat. Dalam hal ini Paulus tetap menginginkan selalu ada kasih sebagai dasar dalam menggunakan karunia yang lain. Jemaat Korintus sangat meninggikan karunia bahasa Roh, sehingga dalam setiap pertemuan ibadah mereka selalu menggunakan bahasa Roh.
Bahasa Roh tidak bisa dimengerti oleh orang-orang yang lain, kecuali jika ada yang bisa menafsirkannya. Oleh karena itu demi membangun jemaat Paulus mengatakan ia lebih suka karunia bernubuat. Siapa yang berkata-kata dengan bahasa Roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat ia membangun jemaat. Bernubuat ialah karunia untuk mengerti dan menafsirkan firman Tuhan, karena itu bernubuat bukan hanya untuk kepentingan rohani diri sendiri, melainkan untuk menghibur, menasihati dan menguatkan jemaat yang lain.
Di sini Paulus bukan melarang atau tidak menyukai karunia bahasa Roh, melainkan menginginkan agar jemaat Korintus memiliki kebijaksanaan dalam menggunakan karunia-karunia yang Allah berikan. Prinsip dasarnya adalah kasih, dan segala karunia rohani yang dimiliki hendaknya digunakan bukan untuk kemajuan rohaninya sendiri saja, tetapi untuk membangun jemaat. Inilah kebijaksanaan yang harus kita teladani dari Paulus.
Untuk kemajuan semua
Comments
Post a Comment