Menjadi Pelayan


Sebagai orang Kristen, kita pasti sangat akrab dengan kata ini. Karena kita tahu bahwa Yesus datang untuk melayani, bukan dilayani. Dia juga menghendaki saudara dan saya mempunyai pikiran dan perasaan yang sama seperti Dia: rela merendahkan diri dan menjadi pelayan! Bersediakan saudara melayani seperti yang Yesus lakukan? Melayani berarti memberi, bukan mengharapkan menerima! Yesus memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang. Melayani Tuhan berarti memberi: waktu, akal, pengetahuan, tenaga, harta, dan lain-lain. Banyak yang dapat kita berikan untuk Tuhan. Dan percayalah, saudara tidak akan rugi! Sebab Tuhan tidak pernah berhutang kepada siapapun! Apapun yang kita buat untuk Tuhan – tidak akan sia-sia – 1 Korintus 15:58.

Bagaimana Melayani Tuhan?
Yesus meninggalkan teladan bagi kita, yaitu dengan cara mengosongkan/ merendahkan diri, menjadi hamba, mati di kayu salib/serahkan nyawaNya bagi manusia, dikubur dan dibangkitkan. Lalu diangkat naik, dan beroleh upah: duduk di sebelah kanan Allah Bapa!

Kita pun harus berani merendahkan diri, menjadi hamba/pelayan, dan kalaupun harus mengalami aniaya, kita terima semua. Dan Ia akan memberikan upah yang luarbiasa: mendapat bagian dalam kemuliaan Allah. Jadi, mari layani Tuhan – jangan mencari kedudukan. Kedudukan dalam kerajaan Allah bukanlah kedudukan jasmani, melainkan kemuliaan Tuhan yang akan diberikan kepada kita kelak.

Yesus telah merendahkan diri sedemikian rupa, bahkan memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi orang banyak. Mari bulatkan tekad: Jangan menjadi lemah! Tuhan kiranya menolong dan memberikan kekuatan.

Comments

Popular Posts