Renungan Menurut kamu, Siapakah Aku?
Menurut kamu, Siapakah Aku?
By: Ps. Togi Sirait
(Matius 16 : 15)
Ketika Yesus melakukan pelayananNya selama 3.5 tahun didunia ini, kita mendapati ada 2 kelompok yang mengikuti Dia. Kelompok yang pertama adalah Orang banyak yang kagum akan mujizat dan pekerjaan Tuhan, kelompok kedua adalah Murid Yesus yang setia menyertai Yesus kemanapun Dia pergi.
Yesus mengajukan 2 pertanyaan kepada muridNya, pertama menurut orang-orang Siapakah Aku? Dengan cepat murid2 menjawab ada yang mengatakan Yohanes pembabtis, Nabi Elia, Nabi Yeremia, atau Nabi lain yang pernah ada di Israel.Pendapat orang banyak tentang Yesus sangat beragam.
Tetapi kalau kita merenungkan, mengapa mereka mengatakan demikian ya?
Yohanes pembabtis adalah orang yang membawa perubahan pertobatan di Israel, Nabi Elia juga membawa bangsa Israel kembali memilih Yahwe sebagai Allah mereka melalui peristiwa Api turun dari langit, hari itu mereka membunuh 850 nabi Baal dan Asyera, Nabi Yeremia adalah Nabi yang selalu mengingatkan kejahatan bangsa Israel, tetapi kelihatannya bangsa Israel gagal dalam memahami peringatan Tuhan yang diberikan melalui Yeremia. Semua tokoh yang disamakan dengan Yesus ini membawa perubahan, mereka adalah orang yang luar biasa dikagumi bangsa Israel. Tetapi kalau kita melihat perjuangan dan kisah hidup mereka, jalan2 yang mereka tempuh berbeda dengan jalan hidup bangsa Israel yang selalu menyeleweng.
Orang banyak ini kagum kepada Yesus, mereka sangat takjub akan pekerjaan Tuhan ditengah-tengah mereka. Sama dengan ketakjuban mereka terhadap nabi yang mereka samakan dengan Yesus. Mereka rela menempuh perjalanan jauh, dingin dan panas, udara yang kering, kelaparan dan kehausan hanya untuk bertemu dengan Yesus. Mereka sangat berkorban bagi Yesus, kelihatannya mereka haus dan lapar akan Tuhan.
Tetapi ketika kita mengikut Tuhan, ada saat dimana Tuhan mengajak kita untuk memilih, kita mau menjadi seperti orang banyak atau menjadi pengikut yang setia. Lho..apa bedanya? Orang banyak ini juga sangat berkorban bagi Yesus. Tetapi kalau kita membaca kisah mereka, sangking kagumnya mereka kepada Yesus, mereka berniat menjadikan Yesus sebagai Raja Israel yang akan membebaskan mereka dari Jajahan Romawi. Ketika Yesus menceritakan bahwa mereka harus percaya kepada Dia yang diutus oleh Bapa, dan Yesus adalah Roti Hidup, orang banyak itu mengundurkan diri, dan bahkan 70 muridNya pun mengundurkan diri,alasan mereka firman itu terlalu keras, mereka tidak dapat menerimanya.
Menjadi orang banyak atau pengikut Yesus yang benar adalah masalah motivasi hati. Suatu saat semua itu akan dibukakan bagi kita, kita mau ikut Yesus karena kagum dan ingin mendapatkan sesuatu dari Tuhan atau mengikutinya dengan Tulus?
Orang banyak itu rela mengikut Tuhan dan melihat Yesus itu hebat karena mereka kagum akan mujizatNya, banyak kesembuhan, bisa memberi makan 5000 orang, roh jahat diusir, orang Farisi dan Saduki kalah total kalau berdebat. Mereka ingin bersama dengan Yesus yang seperti itu, itu sangat hebat, tiap hari mereka mau, tetapi ketika Tuhan mengajak mereka untuk percaya, benar2 menyerahkan kendali hidup mereka kepada sang Roti Hidup itu, mereka menolak. Orang banyak hanya mengikut Yesus ketika segala keinginan mereka dapat terpenuhi. Mereka mengatakan Yesus itu hebat, luar biasa dan kagum ketika mereka melihat perbuatan Yesus , tetapi kalau keinginan tidak terpenuhi, mereka akan kecewa dan berteriak "salibkan Dia".
Pertanyaan kedua yang dijukan Yesus adalah menurut kamu (murid Yesus), Siapakah Aku?
Simon Petrus menjawab, Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup.
Menurut Murid Yesus, Dia adalah Juruslamat, anak Allah yang Hidup. Seorang Murid Yesus menyadari ini.
Mereka rela meninggalkan semuanya hanya untuk mengikut Yesus, mereka menyerahkan segala kendali hidup mereka kepada Yesus, Paulus mengatakan dia tidak menghiraukan nyawanya sedikitpun asal dia dapat menyelesaikan tugas yang diberikan Tuhan kepadanya. Pengikut Yesus adalah orang2 yang telah mati terhadap diri mereka sendiri, mati terhadap dunia, tidak ada lagi yang diharapkan dari dunia ini, mereka berjuang menyangkal diri mereka setiap hari dan memikul salib mereka. Mereka seperti prajurit yang tidak memusingkan penghidupan sehari2.
Bukan berarti mereka tidak mempedulikan makan dan minum, tetapi murid Tuhan adalah orang2 yang tetap bekerja untuk penghidupannya sehari2 seperti Paulus, mereka rajin, tekun, giat, bisa dipercaya seperti Jemaat Roma, melakukan yang lebih dari yang diminta, penuh kasih, hormat memperlakukan orang, tetapi standard mereka adalah Asal ada makanan dan pakaian cukup. Harta, kekayaan, apapun yang mereka miliki adalah milik Tuhan, terserah Tuhan memperlakukan itu. Karena seluruh kendali hidup mereka pada Tuhan. Ketika mereka berbicara kepada Tuhan bukanlah fokus kepada meminta sesuatu, mendapatkan apa yang dia inginkan, atau mencari keuntungan dari Yesus, tetapi selalu bertanya, apa yang Tuhan mau untuk saya lakukan? Berdoa seperti itu terus sampai mendapatkan jawabanNya.
Masalah2 hidup yang terjadi bukanlah sesuatu yang luar biasa lagi, karena Seorang murid Tuhan menyadari bahwa setiap masalah2 yang terjadi Tuhan tahu, dan selama kita hidup dibumi pasti selalu ada masalah. Jadi seorang murid Tuhan adalah orang yang menerima bahwa hidupnya memang bisa saja ada masalah, dia akan menghadapinya, seberat apapun itu tanpa menyalahkan atau meragukan Tuhan.
Melalui masalah2 hidup itu, dia juga menyadari bahwa sebagai pengikut Yesus, memang hidup didunia ini bukanlah untuk mencari kenyamanan, selalu ada yang tidak nyaman untuk mengingatkan kita bahwa rumah kita bukan dibumi ini melainkan disurga.
Kalau kita baca kitab Wahyu, ketika Yesus bermaksud mendatangkan kedamaian dan kenyamanan di bumi ini, seharusnya Dia tidak usah membuka 7 materai yang mendatangkan banyak bencana itu, atau Dia dapat memberhentikan malaikat menumpahkan cawan kengerian itu, atau Dia memerintahkan kuda2 itu jangan menjelajah bumi, karena itulah penyebab dunia goncang.
Tetapi Tuhan berkehendak supaya dunia ini tidak nyaman bagi kita, sehingga kita ingat bahwa kitapun akan pergi ke surga seperti Yesus dengan tubuh kemuliaannya yang nyata itu naik ke Suatu tempat yang disebut Surga meninggalkan bumi ini yang menurut Rasul Petrus di 2 Petrus akan menjadi lautan api bagi orang2 fasik. Itu sebabnya Tuhan sangat rindu sekali umatNya jangan mencintai dunia dan yang ada didalamnya, harus lari dari Babel, seperti Lot yang disuruh bergegas meninggalkan Sodom dan Gomorah.
Sekarang, apakah jawaban kita ketika Yesus menanyakan kepada kita: "Menurut kamu, Siapakah Aku?"
Selamat merenungkan.
Tuhan memberkati
By: Ps. Togi Sirait
(Matius 16 : 15)
Ketika Yesus melakukan pelayananNya selama 3.5 tahun didunia ini, kita mendapati ada 2 kelompok yang mengikuti Dia. Kelompok yang pertama adalah Orang banyak yang kagum akan mujizat dan pekerjaan Tuhan, kelompok kedua adalah Murid Yesus yang setia menyertai Yesus kemanapun Dia pergi.
Yesus mengajukan 2 pertanyaan kepada muridNya, pertama menurut orang-orang Siapakah Aku? Dengan cepat murid2 menjawab ada yang mengatakan Yohanes pembabtis, Nabi Elia, Nabi Yeremia, atau Nabi lain yang pernah ada di Israel.Pendapat orang banyak tentang Yesus sangat beragam.
Tetapi kalau kita merenungkan, mengapa mereka mengatakan demikian ya?
Yohanes pembabtis adalah orang yang membawa perubahan pertobatan di Israel, Nabi Elia juga membawa bangsa Israel kembali memilih Yahwe sebagai Allah mereka melalui peristiwa Api turun dari langit, hari itu mereka membunuh 850 nabi Baal dan Asyera, Nabi Yeremia adalah Nabi yang selalu mengingatkan kejahatan bangsa Israel, tetapi kelihatannya bangsa Israel gagal dalam memahami peringatan Tuhan yang diberikan melalui Yeremia. Semua tokoh yang disamakan dengan Yesus ini membawa perubahan, mereka adalah orang yang luar biasa dikagumi bangsa Israel. Tetapi kalau kita melihat perjuangan dan kisah hidup mereka, jalan2 yang mereka tempuh berbeda dengan jalan hidup bangsa Israel yang selalu menyeleweng.
Orang banyak ini kagum kepada Yesus, mereka sangat takjub akan pekerjaan Tuhan ditengah-tengah mereka. Sama dengan ketakjuban mereka terhadap nabi yang mereka samakan dengan Yesus. Mereka rela menempuh perjalanan jauh, dingin dan panas, udara yang kering, kelaparan dan kehausan hanya untuk bertemu dengan Yesus. Mereka sangat berkorban bagi Yesus, kelihatannya mereka haus dan lapar akan Tuhan.
Tetapi ketika kita mengikut Tuhan, ada saat dimana Tuhan mengajak kita untuk memilih, kita mau menjadi seperti orang banyak atau menjadi pengikut yang setia. Lho..apa bedanya? Orang banyak ini juga sangat berkorban bagi Yesus. Tetapi kalau kita membaca kisah mereka, sangking kagumnya mereka kepada Yesus, mereka berniat menjadikan Yesus sebagai Raja Israel yang akan membebaskan mereka dari Jajahan Romawi. Ketika Yesus menceritakan bahwa mereka harus percaya kepada Dia yang diutus oleh Bapa, dan Yesus adalah Roti Hidup, orang banyak itu mengundurkan diri, dan bahkan 70 muridNya pun mengundurkan diri,alasan mereka firman itu terlalu keras, mereka tidak dapat menerimanya.
Menjadi orang banyak atau pengikut Yesus yang benar adalah masalah motivasi hati. Suatu saat semua itu akan dibukakan bagi kita, kita mau ikut Yesus karena kagum dan ingin mendapatkan sesuatu dari Tuhan atau mengikutinya dengan Tulus?
Orang banyak itu rela mengikut Tuhan dan melihat Yesus itu hebat karena mereka kagum akan mujizatNya, banyak kesembuhan, bisa memberi makan 5000 orang, roh jahat diusir, orang Farisi dan Saduki kalah total kalau berdebat. Mereka ingin bersama dengan Yesus yang seperti itu, itu sangat hebat, tiap hari mereka mau, tetapi ketika Tuhan mengajak mereka untuk percaya, benar2 menyerahkan kendali hidup mereka kepada sang Roti Hidup itu, mereka menolak. Orang banyak hanya mengikut Yesus ketika segala keinginan mereka dapat terpenuhi. Mereka mengatakan Yesus itu hebat, luar biasa dan kagum ketika mereka melihat perbuatan Yesus , tetapi kalau keinginan tidak terpenuhi, mereka akan kecewa dan berteriak "salibkan Dia".
Pertanyaan kedua yang dijukan Yesus adalah menurut kamu (murid Yesus), Siapakah Aku?
Simon Petrus menjawab, Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup.
Menurut Murid Yesus, Dia adalah Juruslamat, anak Allah yang Hidup. Seorang Murid Yesus menyadari ini.
Mereka rela meninggalkan semuanya hanya untuk mengikut Yesus, mereka menyerahkan segala kendali hidup mereka kepada Yesus, Paulus mengatakan dia tidak menghiraukan nyawanya sedikitpun asal dia dapat menyelesaikan tugas yang diberikan Tuhan kepadanya. Pengikut Yesus adalah orang2 yang telah mati terhadap diri mereka sendiri, mati terhadap dunia, tidak ada lagi yang diharapkan dari dunia ini, mereka berjuang menyangkal diri mereka setiap hari dan memikul salib mereka. Mereka seperti prajurit yang tidak memusingkan penghidupan sehari2.
Bukan berarti mereka tidak mempedulikan makan dan minum, tetapi murid Tuhan adalah orang2 yang tetap bekerja untuk penghidupannya sehari2 seperti Paulus, mereka rajin, tekun, giat, bisa dipercaya seperti Jemaat Roma, melakukan yang lebih dari yang diminta, penuh kasih, hormat memperlakukan orang, tetapi standard mereka adalah Asal ada makanan dan pakaian cukup. Harta, kekayaan, apapun yang mereka miliki adalah milik Tuhan, terserah Tuhan memperlakukan itu. Karena seluruh kendali hidup mereka pada Tuhan. Ketika mereka berbicara kepada Tuhan bukanlah fokus kepada meminta sesuatu, mendapatkan apa yang dia inginkan, atau mencari keuntungan dari Yesus, tetapi selalu bertanya, apa yang Tuhan mau untuk saya lakukan? Berdoa seperti itu terus sampai mendapatkan jawabanNya.
Masalah2 hidup yang terjadi bukanlah sesuatu yang luar biasa lagi, karena Seorang murid Tuhan menyadari bahwa setiap masalah2 yang terjadi Tuhan tahu, dan selama kita hidup dibumi pasti selalu ada masalah. Jadi seorang murid Tuhan adalah orang yang menerima bahwa hidupnya memang bisa saja ada masalah, dia akan menghadapinya, seberat apapun itu tanpa menyalahkan atau meragukan Tuhan.
Melalui masalah2 hidup itu, dia juga menyadari bahwa sebagai pengikut Yesus, memang hidup didunia ini bukanlah untuk mencari kenyamanan, selalu ada yang tidak nyaman untuk mengingatkan kita bahwa rumah kita bukan dibumi ini melainkan disurga.
Kalau kita baca kitab Wahyu, ketika Yesus bermaksud mendatangkan kedamaian dan kenyamanan di bumi ini, seharusnya Dia tidak usah membuka 7 materai yang mendatangkan banyak bencana itu, atau Dia dapat memberhentikan malaikat menumpahkan cawan kengerian itu, atau Dia memerintahkan kuda2 itu jangan menjelajah bumi, karena itulah penyebab dunia goncang.
Tetapi Tuhan berkehendak supaya dunia ini tidak nyaman bagi kita, sehingga kita ingat bahwa kitapun akan pergi ke surga seperti Yesus dengan tubuh kemuliaannya yang nyata itu naik ke Suatu tempat yang disebut Surga meninggalkan bumi ini yang menurut Rasul Petrus di 2 Petrus akan menjadi lautan api bagi orang2 fasik. Itu sebabnya Tuhan sangat rindu sekali umatNya jangan mencintai dunia dan yang ada didalamnya, harus lari dari Babel, seperti Lot yang disuruh bergegas meninggalkan Sodom dan Gomorah.
Sekarang, apakah jawaban kita ketika Yesus menanyakan kepada kita: "Menurut kamu, Siapakah Aku?"
Selamat merenungkan.
Tuhan memberkati
Comments
Post a Comment