RENUNGAN MASA DEPAN YANG TAK TAMPAK
MASA DEPAN YANG TAK TAMPAK
Bacaan: Lukas 12:13-21
NATS: Kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia, sambil berpegang pada firman kehidupan (Filipi 2:15,16)
Ishak adalah seorang kepala keluarga yang berusia lanjut saat berkata, "Aku tidak tahu bila hari kematianku" (Kejadian 27:2). Hal tersebut juga berlaku bagi kita, baik kita masih muda atau sudah tua. Kita takkan pernah tahu kapan akhir hidup kita. Ini digambarkan secara jelas dalam suatu peristiwa di Perancis pada tahun 1965.
Seorang pengacara bernama André-Francois Raffray, bermaksud membeli apartemen milik Jeanne Louise Calment di kota Arles. Dalam perjanjian dikatakan bahwa pengacara berusia 47 tahun itu setuju dan bersedia membayar 500 dolar setiap bulan kepada Bu Calment yang berusia 90 tahun, atas hak menempati apartemen itu saat pemiliknya meninggal. Benar-benar persetujuan jual-beli yang menarik! Begitu pikiran sang pengacara. Namun ternyata Bu Calment masih hidup selama 32 tahun setelah itu, sementara Raffray hanya bertahan selama 30 tahun sesudahnya. Raffray meninggal pada umur 77 tahun, setelah membayar 184.000 dolar untuk apartemen yang takkan pernah ditempatinya. Kejadian itu mengharuskan istri dan ahli waris Raffray terus membayar setiap bulan kepada Nyonya Calment sampai ia tutup usia pada umur 122 tahun! Pada ulang tahunnya ke-120, Nyonya Calment berkomentar, "Terkadang seseorang keliru mengambil keputusan dalam membuat perjanjian."
Peristiwa di atas adalah peringatan yang baik, bahwa tak seorang pun tahu hari kematiannya. Namun dapat saja terjadi, "pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu" (Lukas 12:20). Karena itu, betapa pentingnya memastikan bahwa kita sedang menuju hidup kekal. Anda dapat melakukannya saat ini juga dengan meminta Yesus Kristus menjadi Tuhan dan Juruselamat Anda -VCG
KRISTUS ADALAH JURUSELAMAT
SAMBUTLAH MASA DEPAN DENGAN SUKACITA
Bacaan: Lukas 12:13-21
NATS: Kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia, sambil berpegang pada firman kehidupan (Filipi 2:15,16)
Ishak adalah seorang kepala keluarga yang berusia lanjut saat berkata, "Aku tidak tahu bila hari kematianku" (Kejadian 27:2). Hal tersebut juga berlaku bagi kita, baik kita masih muda atau sudah tua. Kita takkan pernah tahu kapan akhir hidup kita. Ini digambarkan secara jelas dalam suatu peristiwa di Perancis pada tahun 1965.
Seorang pengacara bernama André-Francois Raffray, bermaksud membeli apartemen milik Jeanne Louise Calment di kota Arles. Dalam perjanjian dikatakan bahwa pengacara berusia 47 tahun itu setuju dan bersedia membayar 500 dolar setiap bulan kepada Bu Calment yang berusia 90 tahun, atas hak menempati apartemen itu saat pemiliknya meninggal. Benar-benar persetujuan jual-beli yang menarik! Begitu pikiran sang pengacara. Namun ternyata Bu Calment masih hidup selama 32 tahun setelah itu, sementara Raffray hanya bertahan selama 30 tahun sesudahnya. Raffray meninggal pada umur 77 tahun, setelah membayar 184.000 dolar untuk apartemen yang takkan pernah ditempatinya. Kejadian itu mengharuskan istri dan ahli waris Raffray terus membayar setiap bulan kepada Nyonya Calment sampai ia tutup usia pada umur 122 tahun! Pada ulang tahunnya ke-120, Nyonya Calment berkomentar, "Terkadang seseorang keliru mengambil keputusan dalam membuat perjanjian."
Peristiwa di atas adalah peringatan yang baik, bahwa tak seorang pun tahu hari kematiannya. Namun dapat saja terjadi, "pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu" (Lukas 12:20). Karena itu, betapa pentingnya memastikan bahwa kita sedang menuju hidup kekal. Anda dapat melakukannya saat ini juga dengan meminta Yesus Kristus menjadi Tuhan dan Juruselamat Anda -VCG
KRISTUS ADALAH JURUSELAMAT
SAMBUTLAH MASA DEPAN DENGAN SUKACITA
Comments
Post a Comment