Kita Membutuhkan Orang Lain
Kita Membutuhkan Orang Lain
Di suatu tempat, hiduplah seorang guru yang mendirikan sebuah sekolah kecil dan mengajar para murid yang belajar dengannya. Para murid diajarkan membaca puisi, membuat kaligrafi dan belajar sastra. Murid-murid asuhannya semuanya sangat patuh dan rajin belajar, sehingga membuat sang guru merasa senang dan nyaman mengajar mereka. Mereka juga tidak pernah bertengkar dan selalu rukun, tanpa pernah membuat permusuhan.
Tetapi, ada salah seorang siswanya yang sifatnya sangat bertolak belakang dengan teman sekelasnya. Si murid lebih senang menyendiri dan egois karena tidak pernah mau bergaul dengan teman lainnya. Memang, ia adalah murid paling pintar dan paling cerdas diantara semuanya. Ia merasa tidak membutuhkan yang lain karena kesombongan akan kepintarannya. Ia juga merasa bahwa teman-temannyalah yang membutuhkan dirinya.
Melihat sifat buruk si murid, sang guru pun mulai bertindak dengan memanggilnya dan berbicara empat mata di sebuah ruangan kosong. Sambil memandang muridnya, ia menarik nafas dan memulai pembicaraan, "Muridku, kenapa engkau tidak pernah mau bergaul dengan teman-temanmu. Guru lihat engkau sering menyendiri?"
Si murid pun menjelaskan, "Guru, muridmu ini paling pintar dan cerdas dari mereka semua. Murid tidak perlu berteman dengan mereka. Toh, tidak akan ada gunanya. Yang penting, dengan kecerdasan yang murid miliki, murid suatu saat akan menjadi orang hebat", jelasnya dengan meyakinkan.
Kemudian, sang guru mengambil lidi yang sudah dipersiapkannya. Ia mengambil sebatang lidi dan menyuruh si murid untuk mematahkannya. Tentu saja, si murid mampu mematahkannya dengan sangat mudah, bahkan anak kecilpun bisa. Kemudian ia mengambil 10 batang lidi dan menyuruhnya mematahkan. Kali inipun, si murid dengan mudah mematahkannya. Kemudian ia mengambil lagi 50 batang lidi dan menyuruh muridnya mematahkannya. Si murid mulai agak kesulitan mematahkan lidi-lidi itu karena sangat gemuk walaupun akhirnya berhasil mematahkannya dengan susah payah. Dan lagi, sang guru mengambil 100 batang lidi yang disatukan. Kali ini, muridnya tidak mampu lagi mematahkannya. Tidak peduli sekuat apapun tenaganya, lidi-lidi itu tidak patah, bahkan tidak dapat dibengkokkan sedikitpun.
Sesaat kemudian, sang guru mengambil selembar kertas dan menyuruh si murid untuk merobeknya, yang dengan mudah dilakukannya. Kemudian ia lalu mengambil lagi 50 lembar kertas dan menyuruhnya melakukan hal yang sama. Si murid sangat kesulitan merobeknya, tapi akhirnya berhasil. Terakhir, gurunya mengeluarkan 100 lembar lagi. Si murid langsung menyerah karena merasa tidak akan mampu merobek kertas setebal itu.
Sang guru bertanya, "Muridku, apakah engkau tahu apa maksud dari ini semua?" Si murid menggeleng-gelengkan kepala pertanda bingung. Sang guru pun menasehati muridnya, berkata, "Muridku, pada saat guru memberimu sebatang lidi atau selembar kertas, engkau bisa merobek dan mematahkannya. Tapi pada saat engkau diberikan 100 batang lidi dan 100 lembar kertas, engkau tidak berdaya sama sekali untuk mematahkan atau merobeknya. Inilah kekuatan dari orang-orang yang bersatu. Inilah yang terjadi pada dirimu, muridku. Engkau merasa sudah hebat dan tidak memerlukan bantuan orang lain. Engkau berdiri sendiri dan hanya mengandalkan diri sendiri. Biar guru memberitahumu, walaupun kamu pintar, tetapi kekuatan orang banyak jauh lebih hebat dibanding kekuatan satu orang. Kecerdasan orang-orang yang bersatu jauh lebih baik dari kecerdasan satu orang. Sama seperti kertas dan lidi tadi. Inilah kekuatan dari sebuah tim yang saling mendukung dan mendorong untuk maju. Guru percaya jika kamu lebih rendah hati dan mau bersatu dengan yang lain, engkau akan jauh lebih hebat dari yang sekarang. Engkau bisa belajar banyak dari mereka, serta belajar dari pengalaman mereka ditambah dengan kecerdasanmu. Niscaya engkau akan melangkah lebih jauh. Apakah sekarang engkau sudah mengerti apa yang guru katakan?"
Si murid akhirnya tersadar setelah mendapatkan pencerahan dari gurunya.
Pesan kepada pembaca:
Manusia adalah makhluk sosial dimana setiap individu pasti membutuhkan dan memerlukan orang lain dalam hidupnya. Manusia selalu hidup berdampingan dengan yang lain. Dengan kata lain, tidak ada seorangpun yang mampu hidup tanpa membutuhkan bantuan orang lain. Jadi, sungguh egois jika kita merasa tidak membutuhkan orang lain. Tanpa seorang petani atau dokter saja, hidup kita pasti akan gawat. Belum lagi orang-orang lainnya.
Begitu juga dalam hal meraih kesuksesan, kekuatan sebuah tim yang saling mendukung, akan jauh lebih hebat dari kekuatan seorang individu tunggal. Dengan adanya sebuah tim yang solid, Anda dapat belajar dari mereka, mendapat inspirasi serta belajar dari pengalaman dan kegagalan mereka. Dan yang lebih hebat, mereka akan mendukung, memotivasi dan mendorong Anda untuk mencapai dan meraih impian-impian Anda karena sama-sama memiliki visi yang sejalan.
Source: Blessing4 My Family blessing4myfamily@gmail.com
It inspires me so much. God bless us all.Amen.
ReplyDelete