Renungan Upah Dosa

Yehezkiel 5 : 1 - 6 : 7, ayat pokok 5 : 7 – 8
Sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Oleh karena engkau lebih jahat dari pada bangsa-bangsa yang di sekitarmu dan kelakuanmu tidak selaras dengan ketetapan-ketetapan-Ku dan engkau tidak melakukan peraturan-peraturan-Ku, bahkan engkau melakukan peraturan-peraturan bangsa-bangsa yang di sekitarmu, sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Lihat, Aku, ya Aku sendiri akan menjadi lawanmu dan Aku akan menjatuhkan hukuman kepadamu di hadapan bangsa-bangsa.
Bangsa Israel yang hidup dalam pembuangan tidak menyadari dosa-dosa yang sudah mereka perbuat. Mereka melukai hati Allah dengan ketidaktaatan mereka, yang membangkang terhadap peraturan dan hukum-hukum Allah. Dan sekalipun mereka telah dibelenggu oleh penjajahan Babel, terbuang di negeri asing, mereka tidak menyadari betapa gawat dan parahnya masalah dosa mereka. Oleh karena itu Allah memakai Yehezkiel untuk menggambarkan murka Allah terhadap mereka. Melalui perlambang-perlambang Allah menyatakan penghakiman yang akan dijatuhkan-Nya atas Israel, yang telah berbalik melawan Allah dan menyembah berhala-berhala bangsa lain.

Pada firman hari ini kita bisa melihat dengan jelas betapa marahnya Allah terhadap Israel, dan betapa dahsyatnya hukuman yang akan ditimpakan atas mereka. Bahkan Allah menyatakan bahwa Dia sendirilah yang akan berdiri sebagai musuh yang melawan mereka. Betapa mengerikan.

Akan tetapi, kita tidak bisa lalu mengatakan bahwa Allah kejam dan bengis. Allah adalah setia dan adil. Dia adalah Allah yang maha kudus yang tidak bisa kompromi dengan dosa sekecil apapun. Keadilan Allah adalah bahwa upah dosa adalah kebinasaan. Tidak ada kompromi dalam hal itu. Namun Allah bukan semata-mata menghukum dosa, Dia juga adalah Allah yang setia dalam kasih-Nya yang berlimpah kepada manusia. Allah tidak henti-hentinya menyatakan diri-Nya kepada kita, agar kita bertobat dan terluput dari hukuman.

Hari ini kita melihat bangsa Israel di pembuangan sebagai contoh bagi kita. Kita tidak bisa bermain-main dengan dosa dan lalu datang kepada Allah seolah itu bukan masalah yang genting. Upah dosa adalah kebinasaan, tidakkah itu cukup genting?

Refleksi: Upah dosa adalah kebinasaan abadi

Comments

Popular Posts