RENUNGAN HARIAN TUHAN MENYEDIAKAN
TUHAN MENYEDIAKAN
BY PS. SAMMY LAPUDOOH
1 Raja-raja 16:8 – 18:15
Yesus mengajarkan kita untuk berdoa, “ Berikanlah kepada kami hari ini makanan kami yang secukupnya ” (Mat 6:11). Andalkanlah TUHAN untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari kita. TUHAN memang tidak akan memberikan semua yang kita inginkan, namun berdoalah agar TUHAN memberikan kepada kita semua yang kita perlukan.
Konteks dalam cerita hari ini adalah ketika umat TUHAN di Israel dan Yehuda semakin terpuruk di dalam dosa dan tercerai-berai, TUHAN mengangkat seorang nabi yang menyampaikan suara TUHAN dengan wibawa dan kuasa illahi, Elia dari Tisbe.
Elia adalah seorang manusia biasa. Di Yakobus 5:17-18 kita membaca, “ Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan. Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumipun mengeluarkan buahnya .”
Akibat dari doa Elia ini, dia mengalami kesulitan besar. Dia harus bersembunyi di sungai kecil terpencil, karena hidupnya terancam dibunuh oleh Ahab, raja Israel. Dalam keadaan yang demikian susah, TUHAN memelihara Elia. Pada waktu pagi dan petang burung-burung gagak membawa roti dan daging kepadanya, dan ia minum dari sungai itu. (1Raj 17:6)
Setelah sungai itu menjadi kering, Elia disuruh TUHAN pergi ke Sarfat, di wilayah Sidon. Di sana TUHAN menyediakan seorang janda miskin untuk memberi makan kepada Elia. Janda itu begitu miskin ketika Elia bertemu dengannya. Dia hanya mempunyai tepung dan minyak yang cukup untuk satu kali lagi makan. Akan tetapi, pertemuannya dengan Elia tidak membuatnya menjadi kelaparan, “ Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itupun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi .” (1Raj 17:14)
Cerita dengan janda itu berlanjut lagi ketika anak satu-satunya dari sang janda tiba-tiba sakit dan mati. TUHAN membangkitkan kembali anaknya dengan perantaraan Elia (1 Raj 17:22).
Menjadi orang percaya adalah sebuah petualangan. My faith, my adventure . Tapi ingatlah, ketika satu pintu tertutup, TUHAN membuka pintu yang baru. Ketika iman sepertinya membawa kita ke jurang yang mematikan, di situlah justru mujizat TUHAN terjadi. Oleh karena itu, percaya saja. Percaya, taat, dan setia, dan mujizat demi mujizat akan terjadi dalam hidup kita.
Tuhan terima kasih karena kami mengerti sekarang, bahwa kasih dan kuasa-Mu cukup untuk memelihara hidup kami dan menyediakan semua yang kami perlukan. Tolong kami hari ini untuk tetap percaya, taat, dan setia kepada-Mu
BY PS. SAMMY LAPUDOOH
1 Raja-raja 16:8 – 18:15
Yesus mengajarkan kita untuk berdoa, “ Berikanlah kepada kami hari ini makanan kami yang secukupnya ” (Mat 6:11). Andalkanlah TUHAN untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari kita. TUHAN memang tidak akan memberikan semua yang kita inginkan, namun berdoalah agar TUHAN memberikan kepada kita semua yang kita perlukan.
Konteks dalam cerita hari ini adalah ketika umat TUHAN di Israel dan Yehuda semakin terpuruk di dalam dosa dan tercerai-berai, TUHAN mengangkat seorang nabi yang menyampaikan suara TUHAN dengan wibawa dan kuasa illahi, Elia dari Tisbe.
Elia adalah seorang manusia biasa. Di Yakobus 5:17-18 kita membaca, “ Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan. Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumipun mengeluarkan buahnya .”
Akibat dari doa Elia ini, dia mengalami kesulitan besar. Dia harus bersembunyi di sungai kecil terpencil, karena hidupnya terancam dibunuh oleh Ahab, raja Israel. Dalam keadaan yang demikian susah, TUHAN memelihara Elia. Pada waktu pagi dan petang burung-burung gagak membawa roti dan daging kepadanya, dan ia minum dari sungai itu. (1Raj 17:6)
Setelah sungai itu menjadi kering, Elia disuruh TUHAN pergi ke Sarfat, di wilayah Sidon. Di sana TUHAN menyediakan seorang janda miskin untuk memberi makan kepada Elia. Janda itu begitu miskin ketika Elia bertemu dengannya. Dia hanya mempunyai tepung dan minyak yang cukup untuk satu kali lagi makan. Akan tetapi, pertemuannya dengan Elia tidak membuatnya menjadi kelaparan, “ Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itupun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi .” (1Raj 17:14)
Cerita dengan janda itu berlanjut lagi ketika anak satu-satunya dari sang janda tiba-tiba sakit dan mati. TUHAN membangkitkan kembali anaknya dengan perantaraan Elia (1 Raj 17:22).
Menjadi orang percaya adalah sebuah petualangan. My faith, my adventure . Tapi ingatlah, ketika satu pintu tertutup, TUHAN membuka pintu yang baru. Ketika iman sepertinya membawa kita ke jurang yang mematikan, di situlah justru mujizat TUHAN terjadi. Oleh karena itu, percaya saja. Percaya, taat, dan setia, dan mujizat demi mujizat akan terjadi dalam hidup kita.
Tuhan terima kasih karena kami mengerti sekarang, bahwa kasih dan kuasa-Mu cukup untuk memelihara hidup kami dan menyediakan semua yang kami perlukan. Tolong kami hari ini untuk tetap percaya, taat, dan setia kepada-Mu
Comments
Post a Comment