Artikel PANGGILAN SEBAGAI GEMBALA
PANGGILAN SEBAGAI GEMBALA
Dewasa ini banyak sekali bermunculan masalah-masalah yang dihadapi
oleh para gemabala. Sehingga muncul tuntutan dari para jemaat, tuntutan
tersebut adalah para jemaat menginginkan agar seorang gembala dapat mengerti
keinginan mereka atau keinginan jemaat, para jemaat menuntut agar mereka dapat
diperhatikan selalu bukan menjadi seorang gembala yang sibuk khotbah
dimana-mana tetapi melupakan jemaat sendiri yang harus digembalakan.
Berikut ini akan dijabarkan mengenai Kriteria-kriteria pemilihan
seorang gembala dan seterusnya penulis akan menjabarkan tentang Kriteria dari
seorang gembala yang ideal.
KRITERIA PEMILIHAN GEMBALA
Menjadi seorang gembala adalah
seorang yang akan mengurusi urusan pastoral yaitu kehidupan dan setiap masalah
yang dihadapi oleh para jemaat yang digembalakan, untuk itu dibutuhkan kriteria
yang sesuai dengan kehendak Tuhan yang telah memilih gembala tersebut. Berikut
adalah kriterianya:
- Panggilan: hal yang utama bagi
seorang gembala adalah panggilan, menjadi gembala harus terpanggil, bila
tidak terpanggil maka pengembalaannya dapat berakhir dengan tragis.
- Mempunyai hati sebagai gembala:
seorang gembala harus ikut masuk dalam suka dan duka yang dilanda oleh
jemaat. Bahkan saat kedua maslah itu datang seorang gembala harus dapat
mendampingi jemaatnya
- Hidup kudus ditengah angkatan yang
bengkok: seorang gembala harus mempunyai kehidupan yang kudus agar dapat
memberikan contoh yang baik bagi para jemaatnya.
- Mempunyai karunia dari Tuhan yaitu
karunia pengembalan serta karunia-karunia lainnya
- Gabungan antara yang baik dan
buruk: artinya disaat melakukan kesalahan bertobat maka Tuhan akan
mengampuni. Contohnya Raja Daud yang memohon ampun pada Tuhan saat dia
berzinah dengan Betsyeba.
KRITERIA GEMBALA YANG
IDEAL
Seorang gembala harus memiliki
hal-hal berikut untuk menjadi gembala yang ideal:
·
Seorang gembala yang peduli,
disaat jemaat sedang dalam kesusahan dia harus berusaha mendampinginya.
·
Memiliki rasa empati terhadap
jemaatnya
·
Seorang gembala yang berani
bertindak
·
Seorang gembala yang mendoakan
setiap jemaatnya
·
Menjadi seorang gembala yang
siap menghadapi setiap tantangan.
·
Memiliki jiwa yang optimis
·
Menjadi seorang motivator yang
ulung bagi jemaatnya
·
Mendelegasikan tugas dan
tanggung jawab pada orang-orang yang mampu
·
Mempunya kekuatan yang lebih
dari setiap jemaatnya dalam menghadapi segala hal.
·
Seorang yang organisatoris dan
misiatif
·
Menjadi seorang pengambil
keputusan yang baik
·
Tidak mudah terpengaruh dari
setiap prasangka-prasangka buruk
·
Seorang yang bertanggung jawab
atas pelayanan dan tugas yang sedang diemban
·
Seorang yang memiliki hikmat
·
Seorang yang visioner,
mempunyai visi serta gambaran mental yang telah diimpartasikan oleh Tuhan.
Setelah melihat
kriteria-kriteria diatas, untuk menjadi seorang gembala bukanlah hal yang
sangat mudah. Untuk itu seorang gembala harus mempunyai hubungan yang erat
dengan Tuhan agar dimampukan untuk melakukan semua yang ada diatas.
KESIMPULAN
Menjadi seorang
gembala bukanlah hal yang sangat mudah. Menjadi seorang gembala membutuhkan
pemilihan dan panggilan dari Tuhan. Untuk itu sebagai seorang gembala yang
telah dipilih dan telah dipanggil Tuhan, harus mempunyai hubungan yang sangat
erat dengan Tuhan. Hubungan yang erat dengan Tuhan membantu seorang gembala
untuk dapat peka terhadap keadaan dari setiap jemaatnya. Apa yang dibutuhkan
oleh setiap anggota pengurus dalam gerejanya.
Seorang gembala juga bukan hanya
memikirkan setiap kepentingan gereja saja, tetapi juga harus memperhatika
keluarganya. Dengan begitu seorang gembala dapat menjadi contoh bagi jemaatnya
karena hubungan rumah tangga yang harmonis.
Dalam tugas
pengembalaannya seorang gembala juga harus mendelegasikan tugas-tugasnya kepad
orang lain. Agar suatu saat sang gembala tidak diberada di sana lagi, ada orang lain yang dapat
melanjutkan setiap rencana dan tugas yang ada.
Comments
Post a Comment