Renungan DIINGATKAN OLEH PAKU
DIINGATKAN OLEH PAKU
Bacaan: 1 Yohanes 3:16-23
NATS: Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita (1 Yohanes 3:16)
Emil Mettler, pemilik sebuah restoran di London, terkenal sebagai seorang dermawan. Ia sering memberi makan kepada orang lain dengan cuma-cuma. Jika wakil dari sebuah organisasi kristiani datang dan membutuhkan pertolongan, ia segera membuka laci uangnya dan memberikan sumbangan yang besar.
Suatu hari Emil membuka laci uangnya di hadapan seorang utusan Injil yang memperhatikan sebuah paku di antara uang kertas dan uang logam. Terkejut dengan apa yang dilihatnya, orang itu bertanya, "Apa gunanya paku itu?" Emil mengambil paku yang panjangnya 15 sentimeter seraya berkata, "Saya menyimpan paku ini bersama dengan uang saya untuk mengingatkan betapa besar harga yang sudah dibayar oleh Kristus untuk menyelamatkan saya dan apa balasan saya untuk-Nya."
Emil menggunakan sebuah paku untuk mengingatkannya bahwa ia berutang kasih dan rasa terima kasih yang besar kepada Tuhan karena Kristus telah menyerahkan nyawa baginya (1 Yohanes 3:16-23). Emil menggunakan sebuah benda yang sederhana untuk terus mendorong kemurahan hatinya dengan mengingat pengurbanan sang Juruselamat.
Seberapa seringkah kita teringat akan pengurbanan di Kalvari, di mana Yesus telah membayar segala dosa kita dengan kematian-Nya di atas kayu salib? Teladan Emil menyadarkan kita bahwa di tengah kesibukan duniawi ini hendaknya kita tidak hanya mengingat mahkota duri, paku, dan tusukan pada lambung, tetapi terutama pada kasih Kristus yang telah mengurbankan nyawa-Nya untuk kita -VCG
KRISTUS MEMBERI DIRI-NYA UNTUK KITA
SUPAYA KITA MEMBERI DIRI UNTUK SESAMA
Bacaan: 1 Yohanes 3:16-23
NATS: Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita (1 Yohanes 3:16)
Emil Mettler, pemilik sebuah restoran di London, terkenal sebagai seorang dermawan. Ia sering memberi makan kepada orang lain dengan cuma-cuma. Jika wakil dari sebuah organisasi kristiani datang dan membutuhkan pertolongan, ia segera membuka laci uangnya dan memberikan sumbangan yang besar.
Suatu hari Emil membuka laci uangnya di hadapan seorang utusan Injil yang memperhatikan sebuah paku di antara uang kertas dan uang logam. Terkejut dengan apa yang dilihatnya, orang itu bertanya, "Apa gunanya paku itu?" Emil mengambil paku yang panjangnya 15 sentimeter seraya berkata, "Saya menyimpan paku ini bersama dengan uang saya untuk mengingatkan betapa besar harga yang sudah dibayar oleh Kristus untuk menyelamatkan saya dan apa balasan saya untuk-Nya."
Emil menggunakan sebuah paku untuk mengingatkannya bahwa ia berutang kasih dan rasa terima kasih yang besar kepada Tuhan karena Kristus telah menyerahkan nyawa baginya (1 Yohanes 3:16-23). Emil menggunakan sebuah benda yang sederhana untuk terus mendorong kemurahan hatinya dengan mengingat pengurbanan sang Juruselamat.
Seberapa seringkah kita teringat akan pengurbanan di Kalvari, di mana Yesus telah membayar segala dosa kita dengan kematian-Nya di atas kayu salib? Teladan Emil menyadarkan kita bahwa di tengah kesibukan duniawi ini hendaknya kita tidak hanya mengingat mahkota duri, paku, dan tusukan pada lambung, tetapi terutama pada kasih Kristus yang telah mengurbankan nyawa-Nya untuk kita -VCG
KRISTUS MEMBERI DIRI-NYA UNTUK KITA
SUPAYA KITA MEMBERI DIRI UNTUK SESAMA
Comments
Post a Comment