Renungan Harian: Pengharapan Yang Tak Pernah Padam

 Pengharapan Yang Tak Pernah Padam



Kejadian 41: 1 – 36
Bukan sekali-kali aku, melainkan Allah juga yang akan memberitakan kesejahteraan kepada tuanku Firaun. (41:6)

Selama kurang lebih 2 tahun Yusuf berada di dalam penjara akibat fitnah dan kesaksian palsu yang ditujukan kepadanya. Ia dihukum sebagai penjahat kelas kakap yang melakukan kejahatan yang amat besar, padahal tidak ada kesalahan yang membuatnya harus masuk penjara. Dalam keadaan seperti ini, sebenarnya betapa mudah berpikir negatif dan menyalahkan Tuhan, serta melepaskan iman dan pengharapan terhadap-Nya.

Ketika Yusuf masih remaja, dengan jelas Tuhan memberi pengharapan melalui mimpi-mimpinya. Namun sekarang ia berada dalam penjara yang gelap dan bau, yang begitu sulit dan menyakitkan. Keadaan di mana tidak ada tanda-tanda akan terwujudnya pengharapan itu.

Tetapi apakah iman dan pengharapan Yusuf dipadamkan oleh penjara yang gelap dan bau itu? Apakah keadaan yang amat berat dan sulit itu menutup matanya, sehingga tidak dapat merasakan bahwa Tuhan hidup dan Ia sungguh-sungguh perduli?

Tidak. Penjara yang gelap itu tidak dapat melunturkan imannya. Ketika ia dipanggil Firaun untuk menafsirkan mimpinya, dengan jelas dan tegas ia menyaksikan iman dan kerendahan hatinya. Yusuf menyahut Firaun: "Bukan sekali-kali aku, melainkan Allah juga yang akan memberitakan kesejahteraan kepada tuanku Firaun."

Demikianlah terjadi sesuai imannya. Allah secara sepihak mencurahkan segala hikmat kepada Yusuf untuk menafsirkan mimpi Firaun. Bukan hanya menafsirkan saja tetapi memberi petunjuk kepada Firaun apa yang harus diperbuatnya.

Ajar aku berharap dan percaya kepada-Mu hari ini

Comments

Popular Posts