Renungan Harian: Bila Tak Mengenal Sang Pembuat Mujizat
Bila Tak Mengenal Sang Pembuat Mujizat
Yohanes 5:1 – 16
Orang itu keluar, lalu menceriterakan kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesuslah yang telah menyembuhkan dia. (5:15)
Seorang lelaki yang menderita kelumpuhan selama 38 tahun, terbaring lama di serambi kolam Betesda dengan harapan tipis untuk sembuh. Setiap kali kesempatan untuk sembuh datang, yaitu air kolam Betesda itu bergoncang, dia tidak pernah bisa diturunkan ke dalam kolam itu. Hatinyapun penuh kepahitan. Dia menyalahkan orang tua, teman-teman, bahkan sesama orang sakit di sekitarnya. Namun suatu hari Yesus datang dan bertanya kepadanya: "Maukah engkau sembuh?" dan berkata: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah." Diapun sembuh seketika dan bangkit mengangkat tilam yang puluhan tahun menjadi tempatnya berbaring tak berdaya. Betapa mengharukannya.
Akan tetapi, permasalahan timbul karena hari kesembuhannya itu ternyata adalah hari Sabat. Sedangkan mengangkat tilam di hari Sabat disamakan dengan bekerja. Dia pun dihadang resiko menerima hukuman karena bekerja di hari Sabat. Agar terluput dari hukuman ini, diapun melaporkan kepada para pemimpin agama bahwa Yesuslah yang menyuruh dia mengangkat tilamnya di hari Sabat yang suci.
Cerita ini menyedihkan karena ending-nya yang pahit. Mengapa si lumpuh yang mendapat anugerah kesembuhan itu malah mengkhianati Yesus? Menurut saya itu karena dia tidak benar-benar “bertemu” dengan Yesus, sang Pemberi Anugerah. Kita sering melihat banyak orang menerima kasih karunia Allah, namun hidupnya kemudian mendukakan Tuhan, bahkan lebih jahat dari pada orang duniawi. Mujizat yang diperoleh tanpa dilanjutkan dengan hubungan yang terjalin dengan Tuhan, tidak ada apa-apanya, karena mujizat yang sesungguhnya dia butuhkan belum terjadi, yaitu hidup baru di dalam sang Juruselamat.
Mujizat terbesar adalah anugerah keselamatan!
Comments
Post a Comment