Renungan Harian Kristen: Tahta Salomo Dikokohkan

I Raja-raja 2 : 13 - 46; Ayat Pokok 2 : 45 

Tetapi diberkatilah kiranya raja Salomo dan kokohlah tahta Daud di hadapan TUHAN sampai selama-lamanya.

 

A

khirnya, sesuai dengan pesan Daud, satu persatu Salomo membereskan masalahnya. Adonia, sang kakak yang memberontak, dibunuh. Abyatar, imam yang ikut membelot bersama Adonia, diberhentikan dari jabatan imamnya. Yoab, kepala tentara, dibunuh. Simei, orang yang mengutuk Daud, dibunuh karena mengingkari perjanjian yang sudah dibuat untuk keselamatannya. Mereka semua disingkirkan dari kerajaan Salomo.

            Mengapa demikian? Sewaktu pemerintahan Daud, mereka adalah duri dalam daging. Memang mereka kelihatan setia dan berjasa, tetapi mereka juga tidak terduga, dan bisa menusuk dari belakang kalau keadaannya memungkinkan. Jadi, Daud ingin agar Salomo membereskan bekas akar kejahatan di masa lalu. Dia ingin agar kerajaan Salomo yang baru dimulai itu, bersih dari orang-orang yang punya kemungkinan untuk melakukan khianat.

            Di dalam diri kitapun banyak sekali sifat, kelemahan serta keterbatasan yang tidak cocok dengan hidup baru di dalam Kristus, dan yang bisa menghalangi karya Allah. Terhadap itu, mari kita meneladani Salomo yang tidak menyayangkan atau menunda-nunda membuang apa yang meski dia buang, demi membersihkan kerajaannya, demi kerajaannya berjalan lancar.

            Ada sifat, kelemahan ataupun keterbatasan kita yang memang kita harus terima apa adanya, tapi ada juga yang harus kita perjuangkan mati-matian untuk membuangnya, demi hidup kita sendiri dan karya Injil. Untuk membedakannya, kita perlu jujur terhadap Allah dan terhadap diri sendiri.

            Marilah kita meminta pertolongan Roh Kudus supaya kita bisa peka terhadap sifat, kelemahan maupun keterbatasan yang harus kita buang, supaya kita jangan menjadi batu sandungan untuk karya Injil, dan untuk rekan-rekan yang lain. Maka kita menjadi bejana kemuliaan Tuhan.

 

Refleksi : Baharui aku di dalam Engkau ya Allah!