Renungan Harian: Selalu Ada Sukacita

Selalu Ada Sukacita

Mazmur 118 : 1 – 29; Ayat Pokok 118 : 15 –16


15 Suara sorak-sorai dan kemenangan di kemah orang-orang benar: "Tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan, 16 tangan kanan TUHAN berkuasa meninggikan, tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan!"

 

A

pa sebenarnya yang paling berharga dalam hidup manusia, dirinya sendiri, jiwanya, masa depannya, jiwa-jwa orang yang dikasihinya, ataukah keluarganya?

Manusia mengharapkan masa depan yang cerah, hidupnya bahagia dan orang-orang yang dia kasihi turut bahagia. Itu begitu penting dan berharga bagi manusia, dan manusia berpikir bahwa salah satu cara dengan memiliki uang yang banyak. Manusia yang mempercayakan segala sesuatu kepada uang, menganggap keselamatan jiwa dapat dibeli dengan uang, juga kebahagiaan. Begitu banyak manusia di bumi ini, mempercayakan apa yang paling berharga dalam mereka, kepada uang, kepada manusia yang lain, dan para penguasa.

            Namun bandingkan hidup yang dijalani orang yang berlindung kepada dunia dan orang yang berlindung kepada Tuhan yang berkuasa dan perkasa. Makin terbukti bahwa dunia ini, tidak ada yang dapat menjamin keselamatan serta memberikan damai sejahtera kepada manusia. Setuju atau tidak, itu adalah kebenaran.

Manusia senantiasa mengeluh, merasa tidak puas dan selalu merasa tidak cukup dengan apa yang sudah mereka dapatkan. Mereka tetap merasa tidak aman, sehingga kepercayaan menjadi sesuatu yang sangat mahal untuk didapatkan. Bahkan bagi orang dunia, sangat langka untuk ditemukan sesorang atau sesuatu hal yang dapat dipercaya. Berapapun kerasnya usaha manusia untuk menjamin keselamatannya, jika pengharapannya ada pada dunia ini, tetap saja ada keraguan dan ketakutan.

Tetapi sukacita yang meluap-luap dan damai sejahtera, hanya ada pada orang yang bersandar kepada Tuhan. Tidak ada keraguan dalam hal itu, sebab kasih setia Allah telah terjamin, dan telah dibuktikanNya dengan memberikan Kristus Yesus sebagai jaminan keselamatan. Kasih setia Allah itu juga diberikan dengan cuma-cuma.

Tidak ada yang perlu ditakutkan bila berlindung kepada Allah. Tangan-Nya yang perkasa, berkuasa atas dunia ini. Betapa murninya dan kekalnya keselamatan yang dari Allah, kekekalannya telah teruji.

 

Refleksi : Bersama Allah, hatiku tenteram, daripada-Nyalah kekuatanku

Comments

Popular Posts