Renungan Harian: Lepaskanlah Aku Dari Tangan Musuhku Ya Tuhan


Lepaskanlah Aku Dari Tangan Musuhku Ya Tuhan

Kejadian 32 : 1 - 21 Ayat Pokok 32 : 9 - 11

Kemudian berkatalah Yakub, Ya Allah nenekku Abraham dan Allah ayahku Ishak, ya Tuhan, yang telah berfirman kepadaku, pulanglah ke negerimu serta kepada sanak saudaramu dan Aku akan berbuat baik kepadamu. Sekali-kali aku tidak layak untuk menerima segala kasih dan kesetiaan yang Engkau tunjukkan kepada hamba-Mu ini, sebab aku membawa hanya tongkatku ini waktu aku menyeberangi sungai Yordan ini, tetapi sekarang telah menjadi dua pasukan. Lepaskanlah kiranya aku dari tangan kakakku, dari tangan Esau, sebab aku takut kepadanya, jangan-jangan ia datang membunuh aku, juga ibu-ibu dengan anak-anaknya.

 

S

etelah Laban pulang ke negerinya, Yakubpun meneruskan perjalanannya pulang menuju Kanaan. Tetapi kini ia menghadapi ketakutan yang amat besar. Itu adalah Esau, kakak kandungnya, dan segala yang telah ia perbuat di masa lalu.

            Yakub yang biasanya begitu percaya diri dengan segala akal dan kelicikannya, kini menjadi tidak berdaya. Apa yang ada padanya tidak bisa lagi ia andalkan, yang membuat ia bisa tenang dan aman. Dalam keadaan takut, sesak hati dan tak berdaya apa-apa, Yakub datang kepada Tuhan meminta pertolongan dan perlindungan. Saat ini yang ia percayai mampu menolongnya hanyalah Tuhan, Allah Abraham dan Allah Ishak. Allah yang telah memberkati dia dengan segala kekayaan yang ada padanya. Dengan kerendahan hati ia mengakui bahwa apa yang ia miliki sekarang semata-mata karena anugrah Tuhan. Ia yang dahulu meninggalkan Kanaan seorang diri dengan sebuah tongkat, kini menjadi kaya raya kembali ke Kanaan. Semuanya itu adalah berkat Tuhan. Melalui apa yang dialaminya ini, ia percaya bahwa Tuhanpun akan mendengarkan seruannya yang datang minta perlindungan supaya dilepaskan dari tangan Esau.

            Benar bahwa hanya Tuhanlah tempat perlindungan yang aman bagi kita. Apapun yang kita miliki, tidak akan dapat menolong keluar dari segala kesulitan dan ketakutan. Seharusnyalah kita bersandar dan mengandalkan Dia dalam semua keadaan yang kita hadapi sehari-hari. Dia, Tuhan yang tidak pernah menolak setiap orang yang datang kepada-Nya.

 

Refleksi: Tuhan, Engkaulah tempat perlindunganku setiap saat

 

Comments

Popular Posts