Devotion: Bersungguh-Sungguh di Dalam Tuhan

 2 TAWARIKH

32. Bersungguh-Sungguh di Dalam Tuhan

By Ps. Sammy Lapudooh



2 Tawarikh 31
Demikianlah perbuatan Hizkia di seluruh Yehuda. Ia melakukan apa yang baik, apa yang jujur, dan apa yang benar di hadapan TUHAN, Allahnya. Dalam setiap usaha yang dimulainya untuk pelayanannya terhadap rumah Allah, dan untuk pelaksanaan Taurat dan perintah Allah, ia mencari Allahnya. Semuanya dilakukannya dengan segenap hati, sehingga segala usahanya berhasil. (31:20-21)

Apa yang bisa membuat kita menjadi tahan uji terhadap segala macam godaan dan pencobaan iman? Salah satunya adalah kebulatan hati. Sebenarnya kekuatan dari kebulatan hati itu sungguh dahsyat. Orang-orang sukses atau terkenal di dunia ini berhasil karena memiliki tekad dan kebulatan hati untuk mencapai dan mendapatkan apa yang mereka inginkan. Dengan modal ini mereka memperoleh apa yang tadinya tidak bisa mereka raih. Mungkin dalam hal ini kita bisa melihat sisi baik dari Rasul Petrus ketika ia mengatakan akan mengikut ke mana saja Yesus pergi sebelum Ia disalibkan. Dari pernyataan Petrus ini kita bisa melihat kebulatan hatinya dalam mengikut Tuhan, meskipun akhirnya ia menyangkal Tuhan oleh karena tidak disertai oleh iman.

Setelah menyadari bahwa bangsa Israel sudah jauh meninggalkan Tuhan, Raja Hizkia dengan hati yang sungguh mencari Tuhan, Allah nenek moyangnya untuk memperbaharui umat-Nya. Ia bisa saja patah semangat ketika pesuruh-pesuruhnya yang menghimbau pertobatan ditertawakan oleh orang Efraim, Manasye sampai Zebulon. Sepertinya seruan pertobatannya sia-sia. Banyak juga dari para orang Lewi yang tidak menguduskan diri ketika perayaan Paskah hendak dimulai. Padahal orang Lewi-lah orang yang dikhususkan untuk melayani di Rumah Ibadat. Namun itu semua Hizkia lewati dengan kebulatan hati dan iman kepada Tuhan Allah nenek moyangnya. Dengan sungguh-sungguh Hizkia melakukan apa yang jujur, baik dan benar di hadapan Tuhan, sehingga segala usahanya menjadi berhasil.

Hari ini, mari bulatkan hati kita untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan, untuk berjuang melawan dosa dan memuliakan Tuhan dengan hidup kita. Dengan kebulatan hati, saya percaya, kita akan mendapatkan kekuatan ekstra untuk meraih kemenangan hari ini.

Sudah bulatkah hati kita dalam melayani-Nya?

Comments

Popular Posts