Devotion Rendahkan Diri
*1 PETRUS*
*11. Rendahkan Diri*
By Ps. Sammy Lapudooh M.Th.
*1 Petrus 5:5-6*
_Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati. (5:5a)_
Dalam pengajaran klasik tentang 7 dosa utama, dosa kesombongan adalah salah satunya. Di dalam Alkitab kita bisa menemukan banyak ayat yang mengatakan bahwa Allah menentang orang yang sombong atau congkak. Rasul Petrus di akhir suratnya yang pertama ini juga kembali mengingatkan hal itu. Orang-orang muda dinasehati untuk menghormati mereka yang lebih tua, dan satu sama lain dinasehati untuk saling merendahkan diri.
Dalam hubungan di antara sesama manusia, kesombongan adalah sesuatu yang sangat merusak. Namun sedihnya, banyak orang merasa harus menonjolkan diri terlebih dulu supaya bisa diterima oleh sesamanya. Seolah-olah kalau tidak “sok” atau “pamer”, tidak akan diterima. Sebagai orang percaya, kita tidak perlu ikut-ikutan seperti itu. Kita adalah garam dan terang dunia, yang tanpa “sok” pun sudah akan terlihat dampaknya di dalam dunia. Asalkan kita konsisten dengan jatidiri kita, keberadaan kita akan terasa, ke mana pun kita pergi.
Jadi, anak-anak Allah, percayalah kepada Kristus, dan hiduplah dalam iman itu, maka terangmu akan bercahaya dan menerangi kegelapan. Dan sudah jelas, salah satu ciri nyata dari terang Kristus adalah kerendahan hati.
*Rendah hati, jati diriku*
*11. Rendahkan Diri*
By Ps. Sammy Lapudooh M.Th.
*1 Petrus 5:5-6*
_Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati. (5:5a)_
Dalam pengajaran klasik tentang 7 dosa utama, dosa kesombongan adalah salah satunya. Di dalam Alkitab kita bisa menemukan banyak ayat yang mengatakan bahwa Allah menentang orang yang sombong atau congkak. Rasul Petrus di akhir suratnya yang pertama ini juga kembali mengingatkan hal itu. Orang-orang muda dinasehati untuk menghormati mereka yang lebih tua, dan satu sama lain dinasehati untuk saling merendahkan diri.
Dalam hubungan di antara sesama manusia, kesombongan adalah sesuatu yang sangat merusak. Namun sedihnya, banyak orang merasa harus menonjolkan diri terlebih dulu supaya bisa diterima oleh sesamanya. Seolah-olah kalau tidak “sok” atau “pamer”, tidak akan diterima. Sebagai orang percaya, kita tidak perlu ikut-ikutan seperti itu. Kita adalah garam dan terang dunia, yang tanpa “sok” pun sudah akan terlihat dampaknya di dalam dunia. Asalkan kita konsisten dengan jatidiri kita, keberadaan kita akan terasa, ke mana pun kita pergi.
Jadi, anak-anak Allah, percayalah kepada Kristus, dan hiduplah dalam iman itu, maka terangmu akan bercahaya dan menerangi kegelapan. Dan sudah jelas, salah satu ciri nyata dari terang Kristus adalah kerendahan hati.
*Rendah hati, jati diriku*
Comments
Post a Comment